Nama : Fajar Saputra
NPM : 21312063
Kelas : IF 21 B
Dosen Pengampu : Heni Sulistiani, S.Kom., M.Kom.
MK : Pengantar Teknologi Informasi
Tugas : Dampak dan Penggunaan Teknologi Informasi
Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haaq dan Keen). Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang mempelajari tentang semua teknologi sehubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian data dan informasi oleh pengelola informasi sesuai dengan kebutuhan penerima informasi. Perkembangan teknologi informasi di Indonesia berkembang di berbagai bidang diantaranya kesehatan, pemerintahan, maupun pendidikan. Perkembangan tersebut terjadi seiring perkembangan ilmu pengetahuan yang dipengaruhi oleh era globalisasi. Gadget merupakan salah satu bentuk nyata dari perkembangan teknologi informasi.
Gadget dianggap lebih lengkap daripada alat elektronik lainya karena fungsi dan sifatnya yang berbeda. Contoh gadget yaitu smartphone, laptop, dan sebagainya. Manusia semakin terampil menciptakan gadget dengan tujuan untuk mempermudah komunikasi antar manusia. Sesuai dengan sifat manusia yang dijelaskan oleh beberapa ahli berikut. Alfarisi (2013) mengatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial, yang berarti bahwa manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia yang lain, selanjutnya interaksi ini berbentuk kelompok. Kemampuan dan kebiasaan manusia berkelompok ini disebut juga dengan zoon politicon. Elly (2011) mengatakan bahwa kecenderungan hubungan antar manusia tersebut melahirkan sebuah komunikasi dengan manusia yang lain melalui media interaksi.
Interaksi tersebut menimbulkan kecenderungan dibuatnya media komunikasi secara langsung maupun melalui alat komunikasi lain (dalam Pratiwi, dkk, 2019). Interaksi sosial dapat dipandang sebagai dasar proses-proses sosial yang ada, menunjuk pada hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Menurut Daryanto disadari atau tidak, kemunculan gadget sedikit demi sedikit mengikis budaya tatap muka dan silaturrahim secara langsung di Indonesia. Masyarakat yang dulunya dikenal dengan masyarakat yang saling berkunjung satu sama lain kini perlahan mulai berkurang seiring kemunculan alat-alat komunikasi canggih, menurut Setiawan (dalam Pratiwi, 2019).
Perbedaan antara yang nyata dan maya, yang asli dan palsu sangat tipis dan sulit dibedakan. Banyak orang yang suka memperbarui statusnya di media sosial dan mendapat simpati ataupun komentar dari teman-temannya di dunia maya. Merasa memiliki begitu banyak teman padahal bisa jadi orang yang ketika di dunia maya memberi komentar dan simpati, ketika bertemu bahkan saling tidak peduli. Perbedaan tentunya pasti dirasakan ketika interaksi sosial terjadi secara langsung daripada hanya sebatas virtual. Mimik muka, bahasa tubuh, sentuhan,mungkin tidak bisa kita rasakan secara nyata, menurut Suprapto dan Brotosiswoyo (dalam Pratiwi, 2019).
Gadget memiliki fungsi dan manfaat yang relatif sesuai dengan penggunanya. Fungsi dan manfaat gadget secara umum diantaranya untuk mempermudah dalam berkomunikasi, interaksi sosial, dan sarana pendidikan. Dampak positif dari penggunaan gadget, yaitu: mempermudah komunikasi, menambah pengetahuan, menambah teman, munculnya metode pembelajaran baru. Sedangkan dampak negatif dari penggunaan gadget, yaitu: merusak mata, mengubah postur tubuh, kulit wajah kendur, mengganggu pendengaran, mengganggu istirahat.
Pengguna gadget kini tidak terbatas hanya pada kalangan pekerja, akan tetapi hampir semua kalangan bahkan balita dan anak-anak. Pada kalangan mahasiswa, saat ini mempunyai gadget seperti sebuah keharusan. Gadget memudahkan mahasiswa dalam mencari informasi, mengerjakan tugas, maupun berkomunikasi. Dengan gadget semua yang susah menjadi mudah. Gadget sejatinya memberikan dampak yang baik bagi manusia jika manusia bijak dalam menggunakannya. Akan tetapi fenomena yang terjadi sekarang sebaliknya, peralihan fungsi gadget dapat berdampak buruk bagi pengguna maupun orang-orang di sekitarnya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia kini tidak bisa lepas dari gadget. Ketergantungan gadget akan berakibat pada perubahan interaksi sosial. Sebagai contoh, tidak sedikit manusia sibuk dengan gadgetnya tanpa memperhatikan kondisi sekitar. Dampak buruk gadget yang dapat menyebabkan manusia menjadi anti sosial. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan agar bijak dan cerdas dalam penggunaan gadget.
Kutipan Sumber
Teknokrat University
Kemahasiswaan Teknokrat
Fakultas Teknik dan Ilmu Komunikasi
0 Komentar